UMK News - Udara pagi di halaman Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan), Kamis (11/9/2025), terasa berbeda. Agenda briefing pagi yang rutin digelar setiap pekan kali ini menghadirkan pesan mendalam: “Membangun Generasi Zilenial yang Unggul dan Berkarakter.”

Dipimpin oleh Kepala LPPM UM Kuningan, Dr. Oman Hadiana, M.Pd., kegiatan singkat sebelum memulai aktivitas kerja itu berubah menjadi ruang refleksi bersama. Bukan sekadar apel pagi, tetapi forum untuk bicara serius tentang tantangan zaman.

Krisis Moral di Era Zilenial

Dalam arahannya, Dr. Oman menyinggung persoalan krusial: degradasi moral generasi muda. Ia menggambarkan fenomena sehari-hari yang semakin akrab—anak-anak dan remaja yang lebih nyaman berlama-lama di depan gawai dibanding berinteraksi langsung atau menekuni bacaan.

“Fenomena LGBT yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini juga menjadi sinyal bahwa krisis moral bukan lagi isu jauh, melainkan nyata di sekitar kita,” ujarnya lugas.

Literasi sebagai Jawaban

Menurutnya, literasi adalah benteng utama menghadapi tantangan tersebut. Ia mengutip data dari WHO yang menyebutkan bahwa tingkat literasi di Indonesia masih rendah: dari seribu orang, hanya satu yang benar-benar membaca.

“Ini menjadi alarm bagi kita semua. Kampus, dosen, dan tenaga kependidikan tidak boleh berhenti hanya mengajar, tetapi juga mendampingi mahasiswa dalam pembentukan karakter,” tegasnya.

Pendidikan yang Memanusiakan

Lebih jauh, Dr. Oman mengingatkan bahwa dunia pendidikan tidak cukup hanya mencetak mahasiswa yang cerdas secara akademik. “UM Kuningan ingin hadir melahirkan generasi yang tangguh, berkarakter, dan tidak hanyut dalam tren instan. Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia,” tambahnya.

Lebih dari Rutinitas

Bagi sebagian orang, briefing pagi mungkin sekadar rutinitas birokrasi. Namun di UM Kuningan, forum sederhana ini justru menjadi ruang untuk menyalakan kesadaran. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk pegawai, melainkan juga menggema ke seluruh civitas akademika: masa depan bangsa ditentukan oleh arah yang kita tanamkan pada generasi hari ini